Wawancara
Pemilik Warung Makan Sederhana
(Tugas
Softskill)
Assalamu’alaikum.WR.WB
Pada Tugas kali ini
saya akan mewawancarai seorang ibu rumah tangga yang memiliki warung makan
sederhana, dia berasal dari Bandung dan tinggal di Jakarta mengikuti suaminya
lalu dia membuka warung makan sederhana untuk menambah penghasilan keluarganya.
Berikut ini adalah Identitas Narasumber :
Nama : Yani Suryati
Panggilan : Ibu Yati
TTL : Bandung, 12 Juli 1975
Alamat : Jl. Dukuh 2 No. 24 RW 01 RT 02
Kramat Jati, Jakarta Timur
Profesi : Wirausaha
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status : Menikah
Cita-cita : Menjadi orang sukses
Hoby : Memasak
Dari identitas tersebut saya tertarik untuk mewawancarai beliau. Berikut ini
percakapannya :
Saya : “Permisi bu, boleh saya
meminta waktunya sebentar, saya ingin menyelesaikan tugas dari dosen
saya”.
Bu Yati : “Boleh. Tugas apa ya mas?”
Saya : “Ini bu, saya ada tugas
mewawancarai seorang pengusaha yang sukses dari luar kota”.
Bu Yati : “Ooh.. Silahkan duduk mas”.
Saya : “Maaf sebelumnya, kalau
boleh tahu ibu berasal darimana?”.
Bu Yati : “Saya berasal dari Bandung mas”.
Saya : “Ooh.. Sejak kapan ibu
tinggal disini?”.
Bu Yati : “Saya tinggal disini setelah menikah
dengan suami saya tahun 1994”.
Saya : “Sejak kapan ibu membuka
usaha warung makan ini?”
Bu Yati : “Sekitar 9 tahun yang lalu. Dulu
warungnya enggak disini mas Rendi, dulu di deket Sekolah Trisoko. Pindah kesini
sekitar 4 tahunan yang lalu”.
Saya : “Ooh.. Kenapa ibu memilih
membuka warung makan?”
Bu Yati : “Karena situasinya menunjang untuk
jualan mas, kan disini deket daerah sekolahan. Dulu waktu deket Sekolah Trisoko
masih kecil banget warungnya karena waktu itu jg kan baru jualan, sekarang
Alhamdulillah udah mendingan dan bagusan warungnya. Oh ya, disini kan samping
Universitas M.H. Thamrin jadi banyak mahasiswa yang suka nyari makan makanya buka warung makan disini."
Saya : “Alhamdulillah.. Berarti
ada perkembangan ya bu. Kira-kira penghasilan ibu sehari berapa?”
Bu Yati : “Enggak nentu sih mas, kira-kira
sekitar 300-400 ribu lah sehari”.
Saya : “Wah, itu berarti sebulan
sekitar 9 jutaan dong bu? Besar banget itu bu, ngalahin gaji PNS”.
Bu Yati :
“Iya begitulah mas, Alhamdulillah”.
Saya : “Klo boleh tau anak ibu ada berapa?”
Bu Yati :
“Anak saya ada 3 mas, yang pertama itu seumuran sama mas”.
Saya : “Berarti bentar lagi jadi
sarjana ya bu? Hehehe…”
Bu Yati :
“Amiin mudah-mudahan aja mas enggak ada hambatan kuliahnya”.
Saya :
“Amiin.. Oh iya, ibu lulusan apa?”.
Bu Yati : “Saya lulusan SMA mas, yaa namanya
juga orang kampung, lulus SMA aja udah bersyukur”.
Saya : “Engga gitu juga bu,
biarpun yang lain bangga udah lulus SMA tapi apa salahnya kita berusaha lebih
baik dari yang lain? Emangnya salah orang kampung kuliah?”
Bu Yati : “Ya
engga sih mas, namanya jg orang kampung ga ada pikiran buat kuliah. Lagi pula
kuliah kan mahal mas”.
Saya : “Iya
juga sih bu. Tapikan di kampus itu banyak beasiswanya.. Yaudahlah makasih ya bu atas waktunya”.
Bu Yati :
“Iya mas, sama-sama”.
Demikian percakapan singkat saya. Kurang lebihnya saya mohon maaf.
Wassalamu’alaikum.WR.WB.
Lampiran










No comments:
Post a Comment